Sampang - Memasuki musim kemarau yang di mulai sejak bulan April lalu, dari 14 Kecamatan dan 180 Desa yang ada di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sebanyak 75 Desa mengalami kekeringan hingga krisis air bersih. Jumat (20/08/2021)
Sebanyak 75 Desa yang mengalami krisi air bersih yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Sampang, kondisi saat ini mengalami kekeringan air bersih yang masuk kategori kering kritis, namun dibandingkan tahun kemaren 2020 ada penurunan dimana tahun kemaren ada sebanyak 78 desa, hal tersebut diungkapkap Asroni Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang.
Baca juga:
Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM
|
“Dari 11 Kecamatan yang mengalami kekeringan terdapat 4 Kecamatan yang seluruh desanya masuk kering kritis diantranya, Kecamatan Sreseh sebanyak 12 desa, Pengarengan 6 desa, Tamblengan 10 desa dan Karang Penang 7 desa.”jelasnya
Data kekeringan tersebut hasil dari rapat dengan seluruh perwakilan kecamatan bersama Dinas PDAM Kabupaten sampang rabu kemaren tanggal 18 Agustus di Kantor BPBD Sampang.
Terkait bantuan pendistribusian air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan pihaknya baru melakukan pembahasan awal atau maping area, serta menunggu surat keputusan (SK) Bupati yang akan di lanjutkan oleh Dinas PDAM.
Pihaknya juga menjelaskan, terkait tekhnis penyaluran bantun air bersih ada di wilayah kerja atau wewenang PDAM, karena berkaitan penyediaan air, baik pengelolaan air tanah, air bersih wewenangnya ada di PDAM.
“Pada prinsipnya kita BPBD Sampang siap membantu terkait penyaluran air bersih ke daerah, kita memiliki 3 mobil tangki jika memang akan dipergunakan untuk penyaluran air bersih.” tutupnya (Hid)